Warming Up
Pemanasan
Setelah Anda tidur atau duduk dalam jangka waktu
yang panjang, tubuh menjadi kaku dan dingin. Tubuh Anda dalam kondisi istirahat
dan perlu dibangunkan dengan hati-hati untuk dipersiapkan menjelang latihan.
Bila Anda meluangkan waktu untuk melakukan pemanasan dengan intensitas yang
lebih rendah, Anda membuat otot-otot Anda lebih hangat yang berarti otot-otot
itu akan menjadi lebih fleksibel.
Fleksibel berarti otot yang hangat dapat bergerak
lebih mudah dan sangat kecil kemungkinannya untuk mengalami kerusakan,
ketegangan atau cedera yang menyakitkan. Ketika Anda beralih ke aktivitas
dengan intensitas yang lebih tinggi atau melakukan latihan keras, Anda
secara drastis akan menarik otot atau mencederai diri sendiri.
Durasi pemanasan akan berbeda antara satu orang
dengan orang lain, dan antara satu aktivitas dengan aktivitas lainnya. Anda
harus rasakan detak jantung dan kerja otot-otot Anda melalui gerakan yang lebih
fleksibel sebelum Anda benar-benar meningkatkan intensitas latihan.
Pendinginan
Setelah Anda menyelesaikan latihan, luangkan
setidaknya beberapa menit pendinginan untuk menormalkan kembali aliran darah.
Jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk menjaga suplai nutrisi dan darah
bagi tubuh selama latihan, tetapi ketika Anda berhenti latihan, kebutuhan
aliran darah pun berkurang. Jika Anda berhenti tiba-tiba, Anda tidak
memberikan waktu bagi jantung untuk memperlambat pemompaan darah sehingga
Anda bisa pusing atau bahkan pingsan.
Anda juga lebih mungkin mengalami kram otot jika
Anda tidak melakukan pendinginan setelah latihan. Otot-otot Anda bekerja lebih
keras selama latihan daripada saat istirahat, jadi ketika Anda tiba-tiba
berhenti bergerak, maka Anda meningkatkan risiko terjadinya kram otot yang
menyakitkan.
Beberapa
Hal Penting Mengenai Peregangan
Peregangan adalah salah satu bentuk
persiapan awal dalam melakukan aktivitas olahraga, termasuk olahraga beladiri.
Pada perguruan beladiri moderen biasanya dalam latihan sudah dimasukkan unsur
ilmu kesehatan dan olahraga, di antaranya teknik peregangan. Teknik peregangan
perlu dikuasai oleh para pelatih dan atlet karena manfaatnya sangat besar,
namun tentu saja setiap cabang olahraga di samping memiliki teknik peregangan
yang bersifat umum juga memiliki teknik peregangan yang lebih spesifik. Pada
kesempatan ini sebagai pendahuluan akan diuraikan beberapa manfaat melakukan
pemanasan, peregangan, serta beberapa kondisi yang tidak dianjurkan untuk
melakukan peregangan.
Sebelum melakukan peregangan
sebaiknya terlebih dahulu melakukan pemanasan (warm-up), walaupun ada
pendapat lain yang menyatakan bahwa pemanasan sebaiknya dilakukan setelah
melakukan peregangan. Pemanasan merupakan salah satu bagian dasar dari program
latihan permulaan yang terdiri dari sekelompok latihan yang dilakukan pada saat
hendak melakukan aktivitas olahraga.
Beberapa manfaat melakukan pemanasan
adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan suhu tubuh beserta
jaringan-jaringan
- Menaikkan aliran darah melalui
otot-otot aktif.
- Meningkatkan detak jantung
sehingga dapat mempersiapkan bekerjanya sistem
jantung dan pembuluh darah (cardiovaskular).
- Menaikkan tingkat energi yang
dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
- Meningkatkan pertukaran
(pengikatan) oksigen dalam hemoglobin.
- Meningkatkan kecepatan
perjalanan sinyal saraf yang memerintah gerakan tubuh.
- Meningkatkan efisiensi dalam
proses reciprocal innervation, sehingga
memudahkan otot-otot
berkontraksi dan rileks secara lebih cepat dan
efisien.
- Meningkatkan kapasitas kerja
fisik atlet.
- Mengurangi adanya ketegangan
pada otot.
- Meningkatkan kemampuan jaringan
penghubung dalam gerakan memanjang atau meregang.
- Terjadi peningkatan kondisi
tubuh atlet secara psikologis.
Intensitas dan lamanya waktu dalam
melakukan pemanasan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan fisik atlet dan
kondisi yang ada. Pada intinya, pemanasan tersebut harus dilakukan cukup
intensif untuk meningkatkan suhu tubuh sehingga menyebabkan berkeringat, akan
tetapi jangan melakukan pemanasan terlalu berlebihan sehingga menyebabkan
keletihan. Pada cuaca yang dingin latihan pemanasan tersebut dapat dilakukan
secara lebih intensif lagi.
Setelah selesai melakukan pemanasan,
barulah mulai melakukan peregangan. Salah satu tujuan peregangan adalah untuk
mencapai kelenturan, yaitu kemampuan untuk menggerakkan otot beserta persendian
pada seluruh daerah pergerakan. Meskipun demikian, peregangan hanya bermanfaat
apabila dilakukan secara benar sebagaimana mestinya. Beberapa alasan mengapa
para atlet melakukan peregangan untuk memperbaiki dan meningkatkan kelenturan
tubuhnya adalah sebagai berikut:
- Dapat meningkatkan kebugaran fisik seorang atlet.
- Bisa mengoptimalkan daya tangkap, latihan, dan
penampilan atlet pada berbagai bentuk gerakan
yang terlatih.
- Dapat meningkatkan mental dan relaksasi fisik atlet.
- Dapat meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh atlet.
- Dapat mengurangi risiko keseleo sendi dan cedera otot
(kram)
- Dapat mengurangi risiko cedera punggung
- Dapat mengurangi rasa nyeri otot.
- Dapat mengurangi rasa sakit yang menyiksa pada saat
menstruasi bagi atlet wanita.
- Dapat mengurangi ketegangan otot.
Di samping manfaat tersebut di atas,
ternyata pada beberapa hal tertentu peregangan tidak dianjurkan untuk
dilakukan, bahkan boleh dikatakan jangan dilakukan bagi orang-orang yang berada
dalam keadaan sebagai berikut:
- Tulang sukar digerakkan.
- Sedang mengalami patah tulang.
- Telah teridentifikasi maupun terdapat gejala peradangan
atau infeksi akut pada daerah sekitar sendi.
- Telah teridentifikasi maupun terdapat gejala
osteoporosis.
- Terjadi rasa sakit yang akut dan menyiksa pada
pergerakan sendi maupun pada saat pemanjangan otot (elongasi).
- Baru mengalami cedera keseleo atau ketegangan pada
otot.
- Sedang menderita karena penyakit tertentu pada pembuluh
darah maupun penyakit kulit.
- Terdapat pengurangan atau penurunan fungsi pada daerah
pergerakan.
Sebelum memulai melakukan program
peregangan anda harus
memperhatikan petunjuk-petunjuk berikut ini:
- Berkunjung ke dokter dan
melakukan pemeriksaan medis setiap akan memulai program latihan.
- Selalu mengutamakan keselamatan
anda dan menghindari cedera pada tubuh anda.
- Identifikasikan tujuan-tujuan
tertentu yang ingin dicapai dan realistis dalam melakukan peregangan.
- Tidak melakukan peregangan
segera setelah makan.
- Perut dalam keadaan kosong
sebelum melakukan peregangan, demikian juga kandung kemih.
- Mengenakan pakaian yang longgar
dan nyaman.
- Sebaiknya menanggalkan
perhiasan yang dipakai.
- Hindari gula-gula,
manisan, dan permen karet.
- Memilih tempat yang
bersih dan tenang.
- Lakukan peregangan pada
permukaan tempat yang tidak licin (mempergunakan alas atau matras yang
kuat).
Sebelum mulai melakukan peregangan
rutin, usahakan selalu mengikuti pedoman berikut :
- Latihan pemanasan terlebih
dahulu sebelum melakukan peregangan.
- Tingkatkan sikap mental
positif.
- Identifikasi kelompok otot yang
akan diregangkan.
- Lakukanlah gerakan-gerakan
peregangan secara perlahan-lahan dan berirama.
- Gunakan instruktur yang tepat
dan berusaha melakukan gerakan peregangan secara benar dan terarah.
- Menghirup udara secara normal
dan tanpa beban serta tekan hembusan napas (secara perlahan-lahan) pada saat
melakukan gerakan peregangan.
- Lakukan peregangan selama 20 sampai
dengan 30 detik kemudian rileks. Jangan
memaksa melakukan peregangan di luar kemampuan tubuh anda.
- Berkonsentrasi dan menghayati
aktivitas peregangan.
- Mengantisipasi dan berkomunikasi terhadap segala kemungkinan
yang terjadi apabila melakukan peregangan dengan teman anda.
- Mengawali dan mengakhiri setiap gerakan peregangan
dengan hati-hati.
Komentar
Posting Komentar