TARI (DANCE)

PENGERTIAN SENI TARI → Gerak terangkai yang berirama, sebagai ungkapan jiwa atau ekspresi manusia yang di dalamnya, terdapat unsur – keindahan, wiraga (tubuh) ,wirama (irama), wirasa (penghayatan) dan wirupa (wujud)

• PAKAR SENI TARI INDONESIA

1. BPH SOERYODININGRAT→ gerak yang selaras dengan gamelan sesuai dengan tujuan
2. DRS. SOEDARSONO→ ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis yang indah
3. RM. WISNOE WARDHANA→ ekspresi gerak dengan media tubuh manusia
4. DRS. SUDHARSO PRINGGO BROTO→ keteraturan bentuk gerak tubuh dalam ruang
5. DRS. S HUMARDHANI (Pak Dhon)→ ungkapan gerak ekspresif yang indah dan ritmis


• PAKAR SENI TARI MANCANEGARA

1. CORRIE HARTONG (Belanda)→ keteraturan gerak tubuh yang ritmis dalam ruang
2. CURT SHACH→ gerak ritmis yang ekspresif
3. JOHN MARTIN
4. KUMALADEVI CHATTOPADHAYA (India)→ gerakan luar yang ritmis dan lama kelamaan mengarah pada bentuk-bentuk tertentu
5. SUSANE K LANGER
6. LA MERRY (Inggris)


• UNSUR-UNSUR KEINDAHAN TARI

1. WIRAGA→ gerak kaki sampai kepala yang merupakan media pokok gerak tari
2. WIRAMA→ ritme tempo, ketepatan perpindahan gerak selaras dengan jatuhnya irama
3. WIRASA→ perasaan yang diekspresikan lewat raut muka dan gerak ( penjelasan jiwa dan emosi tarian, seperti sedih, tegas, gembira dll)
4. WIRUPA→ rupa/wujud, memberi kejelasan gerak tari yang diperagakan melalui warna, busana dan rias, sesuai dengan peranannya.


• SEJARAH SENI TARI

1. Zaman Prasejarah→ berbentuk ungkapan ekspresif
2. Zaman Sejarah→ sudah mengarah pada maksud kegunaan menari. Tari tidak hanya ungkapan perasaan tapi sebagai sarana hiburan dan persembahan
3. Zaman Modern→ penggarapan dengan gaya baru yang lebih bebas, muncul pula tari tradisional dan kerakyatan


JENIS TARI DAERAH → mempunyai keunikan gerak, bentuk

penyajian, irama, tata rias dan busana yang disesuaikan dengan
fungsi tari di masyarakat.

1. Berdasarkan sifat dan sejarah → Tari Tradisi → tari rakyat

→ tari klasik
→ Tari Kreasi


a.TARI TRADISIONAL RAKYAT→ cirinya sederhana, sering

disajikan berpasangan, berkembang pada masyarakat.
Contoh :
- Tari Ketuk tilu (Jawa Barat)
- Tari Payung, Tari Lilin (Sumatera Barat)
- Tari Saman (Aceh)
- Tari Jaran Kepang (Jawa Timur)
- Tari Janger (Bali)


b.TARI TRADISIONAL KLASIK → Bentuk geraknya baku/tidak bisa diubah. Berkembang pada kaum bangsawan di istana.

Fungsinya sebagai sarana upacara adat dan kerajaan. Bentuk
Unsur-unsur tarinya lebih estetis dan mewah.
Contoh :
- Tari Topeng Klana (Jawa Barat)
- Tari Bedhaya, Tari Serimpi (Jawa Tengah)
- Tari Ngremo (Jawa Timur)
- Tari Rejang (Bali)
- Tari Pakarena (Sulawesi Selatan)


c.TARI KREASI→ Bentuk gerak tari baru, perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dan klasik. Unsur-unsur tarinya hasil modifikasi tari tradisi. 

Contoh :
- Pantomim (gerak patah-patah penuh tebakan)
- Operet (mempertegas lagu dan cerita)
Kontemporer (gerak ekspresif spontan, tak beraturan tapi terkonsep).

2. Berdasarkan Bentuk penyajian :
a. TUNGGAL : Penari mempunyai tanggung jawab pribadi untuk

menghafal gerak dan formasi dari awal sampai
akhir.
Contoh :
- Tari Kandagan, Tari Topeng Klana (Jawa barat)
- Tari Golek, tari Gambir Anom ( Jawa Tengah)
- Tari Ngremo, Tari Beskalan (Jawa Timur)


b. BERPASANGAN : Dilakukan oleh laki-laki dengan perempuan, sesama laki-laki atau sesama

perempuan. Diperlukan keselarasan gerak dengan pasangannya, harus saling mengisi dan melengkapi juga merespon dan kerja sama.
Contoh :
- Tari Payung (Melayu)
- Tari Cokek (Jakarta)
- Tari Piso Surit (Batak Karo)


c. KELOMPOK : Dilakukan oleh tiga orang atau lebih. Diperlukan

kerja sama yang lebih baik lagi. Keserempakan
gerak dan permainan komposisi sangat
menentukan.
Contoh :
- Tari Bedaya Semang ( 9 penari, Yogyakarta, Jawa Tengah) - Tari Bedaya Ketawang ( 9 penari, Surakarta, Jawa Tengah)
- Tari Serimpi ( 4 penari, Jawa tengah)
- Tari Sekar Putri (Jawa Barat)


• FUNGSI SENI TARI :

1. Sebagai sarana upacara adat & religi berkaitan dengan perburuan, peperangan, kenaikan tahta, pergantian musim, panen, kelahiran dan kematian.
Bersifat sakral, geraknya ekspresif dan imitative (meniri gerak sekitarnya)
Komposisinya melingkar, berjajar atau berbaris. Contoh : …….
Contoh :
- Tari Patudu (persembahan, Sulawesi Selatan)
- Tari Seblang (panen padi, Jawa Timur)
- Tari Ratep (Minta hujan, Madura)

2. Sebagai sarana pertunjukkan. Untuk menghibur masyarakat, terdiri dari 2 jenis :

a. Tari Hiburan/tontonan : Geraknya lincah dan semarak.
Contoh : Tari Jaipongan.
b. Tari pergelaran resmi : Disusun dan direncanakan dengan
Matang.

3. Sebagai media pendidikan : Membentuk keseimbangan emosi, keterampilan dan budi pekerti, yang melahirkan sanggar-sanggar Tari
4. Sebagai pemersatu bagi masyarakat : Dalam acara perayaan, warga berkumpul, menari dan bergembira bersama dengan gerak yang selaras

• UNSUR PENDUKUNG TARIAN :

1. Tata Rias dan Tata Busana → Klasik (lebih rumit dan estetis)
→ Kreasi (lebih luwes dan fleksibel)
2. Properti → Segala kelengkapan dan peralatan dalam peragaan tari,
terbuat dari kain, kayu, besi, plastic, tembaga, kulit dll.
3. Irama
a. Waktu dalam tari → - tempo gerak (waktu sepanjang gerak dilakukan)
- Irama gerak (waktu yang dipakai
Untuk menyelesaikan rangkaian gerak sehubungan dengan tempo dan dinamika.
b. Irama menurut asal suara → - Musik internal (musik dari
manusia itu sendiri seperti siul, petikan jari, tepuk tangan, dll)
- Musik eksternal (dari alat Musik)

• HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM

MENYAJIKAN TARIAN
1. Penguasaan materi gerak dan ekspresi yang akan ditarikan.
2. Ketepatan gerak dengan iringan
3. Penguasaan ruang pentas
4. Rasa percaya diri

• CATATAN TAMBAHAN

• FLOOR DESIGN → garis-garis lantai yang dilalui atau dibuat oleh penari (garis lengkung, garis lurus, diagonal, zigzag lingkaran dsb.
• KONFIGURASI → Bentuk barisan yang menggambarkan suatu maksud.
• EKSPLORASI atau penjajagan → proses berfikir berimajinasi, merasakan dan menanggapi/merespon dari suatu obyek untuk dijadikan bahan dalam karya tari.
• MENYUSUN GERAK → memadukan gerak maknawi dan gerak murni yang dirangkai sesuai dengan tema dan mencakup arah gerak dan arah hadap.
• GERAK MAKNAWI → Gerak-gerak yang memiliki maksud dan melambangkan suatu hal. Contoh seperti gerak burung terbang.
• GERAK MURNI → Gerak yang mengutamakan keindahan, dibuat agar lebih estetis. Contoh gerak memutar tangan, menggoyang pinggul dll.
• TEMA →Landasan masalah untuk merangkai gerak.
• Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun gerak : RUANG, ARAH, FOKUS, LEVEL, KEPADATAN, KELELUASAAN dan DESAIN.
• RUANG → Tempat untuk aktifitas menari juga menentukan arah hadap dan arah gerak.
• ARAH → Menunjukan kemana penari bergerak dan menghadap.
• FOKUS → Titik pandang penari dengan sentral penonton.
• LEVEL → Tingkat jangkauan gerak yang ditentukan dengan aturan gerak tari . Contoh : Meloncat (level tinggi), Membungkuk (level sedang), Duduk (level rendah)
• KEPADATAN ( DENSITY) → Penguasaan ruang oleh penari.
• KELELUASAAN ( Ukuran/range) → Ukuran yang digunakan oleh penari dalam bergerak.
• DESAIN → Garis yang terlihat oleh penonton yang ditimbulkan oleh gerak penari.
• KOREOGRAFI berasal dari bahasa Yunani : choreia dan orchestra jadi choreography. Menjadi koreografi (Indonesia) yang berarti pengetahuan penyusunan tari atau hasil susunan tari.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wawaran Jeung Iklan Layanan Masyarakat

PAGUNEMAN (Translate Bahasa Indonesia)